Aristoteles: "Marahlah dengan orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada saat yang tepat, untuk maksud yang tepat, dan dengan cara yang tepat."
Begitulah kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi.
Anda di sini: Kuliah 3 Idiot » Ilmu Pengetahuan Umum » Kunci Sukses Studi, Karir, dan Kehidupan / Psikologi Umum » Kecerdasan / Lejitkan Kecerdasan Emosional » Pengertian: Kecerdasan Emosional Itu Apa?
Kecerdasan Emosional: Seni Pengendalian Diri
Diterjemahkan dari buku kuliah Dennis Coon & John O. Mitterer, Psychology: A Journey, 5th Ed. (Wadsworth, 2014), p. 392-394 | Hak cipta terjemahan Indonesia © 2014 Tiga Idiot
Aristoteles sang filsuf Yunani punya resep untuk menangani hubungan-hubungan [antarmanusia] dengan lancar: "Marahlah dengan orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada saat yang tepat, untuk maksud yang tepat, dan dengan cara yang tepat." Psikolog Peter Salovey dan John Mayer menyebut pengendalian diri semacam itu kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup. Menjadi terampil secara emosional itu dapat menjadikan kita lebih lentur, mudah menyesuaikan diri, dan dewasa secara emosional.
Orang-orang yang unggul dalam kehidupan cenderung cerdas secara emosional. Jika emosi kita merupakan musik kehidupan, maka orang-orang yang cerdas secara emosional itu merupakan musisi yang hebat. Mereka tidak melumpuhkan emosi mereka. Alih-alih, mereka menggubahnya menjadi irama-irama kehidupan berkelanjutan yang saling bertautan dengan baik dengan orang-orang lain. Mereka lebih mudah sepakat daripada orang-orang dengan keterampilan emosional yang rendah.
Bahkan, ongkos keterampilan emosional yang payah itu bisa tinggi. Ongkosnya berkisar dari masalah perkawinan dan pengasuhan anak sampai kesehatan fisik yang payah. Kurangnya kecerdasan emosional dapat meruntuhkan karir dan menyabotase prestasi. Barangkali yang paling terpengaruh ialah anak-anak dan remaja. Bagi mereka, memiliki keterampilan emosional yang payah itu dapat turut menyebabkan depresi, kelainan makan, kehamilan yang tak diinginkan, agresi, kejahatan dengan kekerasan, dan prestasi akademik yang jelek. Jadi, di banyak situasi kehidupan, kecerdasan emosional itu sepenting IQ.
Adakah keterampilan tertentu yang menjadi penyusun kecerdasan emosional? Banyak unsur berkontribusi terhadap kecerdasan emosional. Berikut ini paparan sebagian dari keterampilan-keterampilan terpentingnya:
Mencerap Emosi
Pondasi kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mencerap emosi diri Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Tidak seperti orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk membaca, orang-orang yang cerdas secara emosional itu menyimak perasaan mereka sendiri. Mereka mampu mengenali dengan cepat kalau-kalau mereka marah, dengki, merasa bersalah, atau pun merasa depresi. Ini berharga karena banyak orang memiliki emosi yang terpecah-belah tanpa mampu menunjukkan mengapa mereka merasa tidak nyaman. Pada saat yang sama, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki empati. Mereka secara akurat mencerap emosi orang-orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Mereka lihati "membaca" ekspresi wajah, nada suara, dan tanda-tanda emosi lainnya.
Memakai Emosi
Orang-orang yang cerdas secara emosional itu memakai perasaan mereka untuk meningkatkan pemikiran dan pengambilan keputusan. Contohnya, kalau Anda dapat mengingat bagaimana Anda bereaksi secara emosional pada masa lalu, ini dapat membantu Anda bereaksi dengan lebih baik terhadap situasi-situasi baru. Anda dapat pula memakai emosi untuk mendorong pengembangan pribadi dan mengembangkan hubungan dengan orang-orang lain. Sebagai misal, bisa Anda perhatikan bahwa menolong orang lain menjadikan Anda merasa lebih baik juga. Secara demikian, bila keberuntungan menghampiri mereka, orang-orang yang cerdas secara emosional itu berbagi kabar dengan orang-orang lain. Melakukan itu hampir selalu memperkuat hubungan dan meningkatkan kebugaran emosional.
Memahami Emosi
Emosi mengandung informasi yang berfaedah. Misalnya, kemarahan merupakan isyarat bahwa sesuatu keliru; kecemasan menunjukkan ketidakpastian; depresi berarti kita merasa tak berdaya; antusiasme kita memberitahu bahwa kita bergairah. Orang-orang yang cerdas secara emosional itu tahu apa yang menyebabkan berbagai emosi, apa maknanya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku.
Mengelola Emosi
Kecerdasan emosional meliputi suatu kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Contohnya, Anda tahu bagaimana menenangkan diri ketika Anda marah dan Anda juga tahu bagaimana menenangkan orang lain. Sebagaimana telah diperhatikan oleh Aristoteles sejak dahulu kala, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki kemampuan untuk menguatkan atau pun melemahkan emosi-emosi, tergantung pada situasinya.
Menjadi Cerdas secara Emosional
Pilihan-pilihan yang tepat dalam kehidupan seringkali hanya bisa ditentukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai, kebutuhan-kebutuhan, dan emosi-emosi pribadi. Penentuan pilihan secara terlalu rasional dapat menghasilkan putusan-putusan yang masuk akal, tetapi hampa secara emosional. Singkatnya, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk secara sadar menjadikan emosi-emosi itu bekerja untuk Anda.
Ada banyak pelajaran berharga yang perlu dipelajari dari menaruh perhatian sedekat-dekatnya pada emosi Anda dan emosi orang lain. Tidak mengherankan, banyak orang mengagumi selebritis yang bukan hanya cerdas melainkan juga cerdas secara emosional. (Aktris drama Korea?)
Mereka itu orang-orang yang tahu bagaimana menawarkan tos sewaktu makan-minum bersama di resepsi pernikahan, bersenda-gurau di warung tegal, menghibur tuanrumah yang berduka sewaktu melayat, menyelipkan gairah untuk memeriahkan pesta, atau pun menenangkan anak yang ketakutan. Keterampilan-keterampilan begini layak dibudidayakan.
Manusia Seutuhnya
Ada kecenderungan alamiah untuk menyambut emosi-emosi positif (seperti kenikmatan), tetapi memperlakukan emosi-emosi negatif (seperti kemarahan) sebagai malapetaka yang perlu dicampakkan. Namun ingat-ingatlah, emosi negatif merupakan bagian dari manusia seutuhnya. Emosi negatif itu juga bisa berharga dan konstruktif. Emosi negatif itu cenderung mempersempit fokus perhatian pada tindakan-tindakan yang membantu para leluhur kita untuk bertahan hidup: melarikan diri, menyerang, membuang racun, dan sebagainya. Secara demikian, kepedihan yang berlangsung lama dapat mendorong orang untuk mencari bantuan, memperbaiki hubungan, atau pun menemukan arah baru dalam kehidupan.
Sebaliknya, emosi positif bukanlah sekadar efek samping yang menyenangkan dari keadaan-keadaan bahagia; emosi positif itu cenderung memperluas fokus perhatian kita. Sebagai misal, emosi-emosi seperti kenikmatan, minat, dan kepuasan-hati menciptakan dorongan untuk bermain, kreatif, merambah, menyelamatkan kehidupan, mencari pengalaman baru, melakukan integrasi, dan mengembangkan diri. Ini semua membuka kemungkinan-kemungkinan baru dan mendorong pengembangan diri dan peluasan jaringan sosial.
Kebahagiaan dapat dibudidayakan dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang sudah kita punyai--termasuk keramahan, orisinalitas, humor, optimisme, dan kemurahan-hati. Kekuatan semacam itu merupakan benteng alamiah terhadap kesialan. Kekuatan semacam itu dapat pula turut menjadikan orang menjalani hidup dengan lebih positif, kehidupan yang sungguh-sungguh bahagia. Kapasitas untuk memiliki emosi-emosi positif itu merupakan kekuatas-dasar manusia, dan membudidayakan perasaan yang baik itu merupakan bagian dari kecerdasan emosional.
makasih..
BalasHapuskeren,
BalasHapusmkasih
Jempol
BalasHapusMakasih....jadi tambah pinter nih...
BalasHapus(Info Langka),,,
BalasHapusSambil Facebook-an dapet DUIT??? SIAPA YANG
GA MAU???
INILAH CARA TERCEPAT, TERBAIK, DAN
TERPERCAYA MENGHASILKAN UANG DI FACEBOOK. DALAM WAKTU SINGKAT DAN
PASTI!!! dengan modal yang SANGAT,,SANGAT,,TERJANGKAU...
Silahkan dilihat disini,,Semoga bermanfaat dan
SUKSES UNTUK KITA SEMUA
Mau? Info Lengkap buka & klik disini aja kawan
Menarik sekali artikelnya
BalasHapussaya baca ini beberapa kali, terima kasih
BalasHapus