Bagaimana kita belajar tentang perspektif-perspektif utama psikologi, bersama-sama dengan latarbelakang asal-usulnya?
Dalam hal itu, kita akan berada di suatu posisi yang lebih baik untuk memahami bagaimana perspektif-perspektif ini datang bersama-sama untuk memberi kita gambaran besarnya.
Anda di sini: Kuliah 3 Idiot » Pelatihan Gayahidup Sehat » Psikologi Umum » Psikologi Menguak Penjelasan Baru Yang Ilmiah.
Disiplin Ilmu Psikologi
Disadur berdasarkan buku kuliah John Cacioppo & Laura A. Freberg, Discovering Psychology: The Science of Mind, 1st Edition (Cengage, 2013), Bab 1, "The Science of Mind: The Discipline of Psychology", p. 1-41 | Hak cipta saduran Indonesia © 2014 Tiga Idiot
Mempelajari ilmu psikologi dapat mengarahkan Anda untuk melihat Anda sendiri dan orang-orang lain dengan cara-cara yang sepenuhnya baru. Memang, pengalaman mengamati orang-orang itu sudah mengajarkan kita banyak hal mengenai perilaku kita sendiri dan mengenai perilaku orang-orang lain. Namun, ilmu psikologi dapat menguak penjelasan-penjelasan yang baru dan menakjubkan untuk perilaku yang mungkin membuat kita penasaran.
Mari kita awali dengan sebuah contoh yang tampaknya sederhana dan lazim: kemampuan kita untuk mengecap rasa. Kita semua tahu banyak tentang rasa--apa yang kita suka atau pun benci, kualitas rasa yang berbeda, dan sebagainya. Anda mungkin bahkan sadar bahwa beberapa jenis rasa kelihatannya lebih kuat daripada yang lain. Sebagian besar dari kita dapat mengecap rasa manis dalam suatu larutan yang mengandung satu bagian gula dalam 200 bagian air; kemampuan ini tentu menunjukkan kepekaan rasa yang mengesankan.
Namun sebagaimana gamblangnya kepekaan ini, orang-orang dapat mendeteksi satu bagian zat pahit (seperti kina) dalam 2 juta bagian air. Perbedaan tajam kepekaan rasa antara manis dan pahit ini tidak mencerminkan perbedaan yang sebenarnya antara zat manis dan zat pahit--maksudnya, rasa pahit tidak 10.000 kali lebih kuat daripada rasa manis, tetapi begitulah kita mengalaminya.
Mengapa kepekaan kita terhadap dua macam rasa ini jauh berbeda?
Pengamatan kita terhadap rasa itu tidak banyak membantu kita dalam menjawab pertanyaan tersebut, tetapi psikologi dapat membantu kita. Ternyata, kepekaan kita yang lebih besar terhadap tasa pahit itu sangat adaptif: Hampir semua racun terasa pahit, dan kalau Anda ingin tetap hidup, lebih penting menghindar dari meneguk racun daripada menikmati sesuatu yang manis. Menjadi jauh lebih peka terhadap rasa-rasa yang pahit itu merupakan sebuah ciri khas yang melayani spesies kita dengan baik, karena ia membantu kita menghindar dari memakan hal-hal yang mungkin berpotensi membunuh kita. Psikologi membantu kita memahami mengapa kita melakukan hal-hal yang kita lakukan. Untuk itu, psikologi menyodorkan konteks untuk memahami perilaku.
Untuk memperoleh pemahaman itu, psikologi harus bertindak seperti fitur pembesaran dan pengecilan pada Google Earth. Dalam beberapa bagian dari materi kuliah ini, kita akan melakukan pembesaran pengamatan terhadap perilaku manusia, seperti melihat gambar lidah yang sangat dibesarkan, sehingga pucuk-rasa (taste bud)-nya terlihat. Pucuk-rasa itulah yang memungkinkan kita untuk mengecap rasa, dan menelusuri pesan-pesan tentang rasa yang dikirim dari lidah ke otak. Pada saat-saat lain, kita akan melakukan pengecilan balik terhadap gambar yang besar tadi, untuk lebih memahami mengapa si gadis pada gambar di bawah ini memandang skeptis kobis-rasa-pahit.
Psikolog-psikolog melakukan pembesaran observasi (zoom in) pada penelitian terhadap benak dengan menggunakan perspektif-perspektif kedalaman (in-depth), yang akan kita paparkan di bab ini. Untuk contoh, kita dapat memandang reaksi anak kecil tersebut terhadap kobisnya dari perspektif developmental, yang memberitahu kita bahwa kepekaan rasa itu menurun di sepanjang rentang kehidupan. Atau, dengan menggunakan perspektif sosial, kita dapat memikirkan pengaruh-pengaruh sosial seperti budaya preferensi makanan. Contohnya: keju lembut, yang dinikmati oleh banyak orang Amerika, dipandang dengan jijik pada beberapa bagian lain dari dunia ini. Pai kelelawar-buah, yang lezat di Palau, mungkin bukan barang populer untuk fasilitas hidangan kampus di Amerika Serikat.
Memang, perspektif-perspektif tunggal dapat banyak memberitahu kita tentang fenomena seperti kepekaan kita terhadap rasa pahit. Namun, tak satu pun perspektif dapat memberi kita jawaban lengkap. Pandangan terbaiknya adalah dari pengecilan lagi melalui penempatan perspektif-perspektif majemuk bersama-sama menjadi satu keseutuhan. Anda dapat belajar banyak mengenai rumah Anda dari Google Earth dengan pembesaran, tetapi bila Anda melihat bagaimana rumah Anda ditempatkan dalam latar yang lebih besar berupa kota, pulau, negara, dan planet, sudutpandang itu menambahkan sesuatu yang istimewa kepada pemahaman Anda.
Kita akan mulai belajar lebih banyak tentang perspektif-perspektif utama psikologi, bersama-sama dengan secuil latarbelakang asal-usul mereka. Dalam hal itu, kita akan berada di suatu posisi yang lebih baik untuk memahami bagaimana perspektif-perspektif ini datang bersama-sama untuk memberi kita gambaran besarnya.
Definisi Psikologi: Cambridge Dictionary of Psychology
Kata psikologi berasal dari gabungan dua kata Yunani: psyche ("jiwa") dan logos ("kajian tentang"). Kini, sebagian besar buku kuliah psikologi mendefinisikannya sebagai kajian ilmiah tentang perilaku dan proses-proses mental.
Namun, kamus Cambridge mendefinisikannya dengan lebih rinci.
Ilmu Psikologi: Evolusioner ataukah Revolusioner?
Tidaklah jelas mengapa psikologi menempuh waktu yang relatif sangat lama. Mungkin penyebabnya adalah belum bisa diamatinya pikiran manusia.
Baru pada tahun 1850-an, terbukalah peluang untuk menyelidiki pikiran manusia. Beginilah evolusi psikologi sebagai sains.
Apa Akar-akar Psikologi?
Sorotan akar-akar filosofis dan ilmiah Psikologi (orang atau kelompok yang perlu diingat):
- Dokter-dokter kuno: Otak adalah sumber benak.
- Filsuf-filsuf Yunani Kuno: menyediakan penjelasan-penjelasan alamiah, bukan supernatural, untuk observasi-observasi mereka.
- Descartes: dualisme benak-badan.
- Empirisis-empirisis Britania: Pengetahuan adalah hasil dari pengalaman.
- Ilmuwan-ilmuwan fisik abad ke-17 dan ke-18: Temuan-temuan tentang penginderaan dan pergerakan menunjukkan bahwa benak bersifat fisikal.
- Von Helmholtz: Penelitian-penelitian tentang waktu-reaksi mengukuhkan ide bahwa benak bersifat fisikal.
Bagaimana Ilmu Psikologi Bermula?
Pelopor Pendekatan-Pendekatan terhadap Psikologi (pondasi psikologi yang perlu diingat):
- Wilhelm Wundt (1832-1920): Strukturalisme: Perilaku dapat dipecah menjadi unsur-unsurnya.
- Max Wertheimer (1880-1943): Psikologi Gestalt: Memecah perilaku menjadi unsur-unsurnya itu menghilangkan makna.
- William James (1842-1910): Perilaku itu mengandung maksud dan berkontribusi terhadap ketahanan hidup.
- Ivan Pavlov (1849-1936): Behaviorisme: Pengalaman adalah sumber utama perilaku.
- Ulric Neisser (1928-....): Revolusi kognitif: Pemrosesan mental privat dapat diteliti secara ilmiah.
- Sigmund Freud (1856-1939): Teori psikodinamik Freud: Ide-ide tentang benak bawah-sadar, peran pengalaman dalam perilaku abnormal, dan pendekatan-pendektaan baru terhadap terapi meletakkan pondasi bagi studi belakangan tentang kepribadian dan terapi.
- Abraham Maslow (1908-1970): Humanisme: Orang-orang itu secara alamiah baik dan termotivasi untuk berkembang.
Apa Sajakah Perspektif Psikologi?
Tujuh Perspektif Psikologi (yang perlu diingat):
- Psikologi biologis: menyelidiki hubungan-hubungan antara pikiran, perilaku, dan proses-proses biologis
- Psikologi evolusioner: menanyakan bagaimana masa lalu evolusioner kita berlanjut untuk membentuk perilaku kita
- Psikologi kognitif: menyelidiki proses-proses mental yang meliputi proses berpikir, pemecahan masalah, dan pemrosesan informasi
- Psikologi sosial: menanyakan bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh kehadiran orang-orang lain
- Psikologi developmental: menyelidiki perubahan-perubahan normal pada perilaku yang terjadi sepanjang hayat
- Psikologi klinis: menjelaskan, mendefinisikan, dan menangani kelainan psikologis dan mendorong kebugaran umum
- Psikologi individual dan kepribadian: mengakui bahwa perilaku bervariasi di sekitar rata-rata dan bahwa perbedaan individual sering berhubungan dengan lingkungan
RENUNGAN: Pentingnya Sudutpandang Yang Majemuk
Sang spesialis penginderaan dan pencerapan dapat mengatakan banyak hal hebat tentang rasa.
Akan tetapi, kita bisa memahami dengan lebih lengkap pertanyaan-pertanyaan psikologis bila kita memadukan penjelasan-penjelasan dari sudutpandang-sudutpandang yang majemuk. ... (bersambung)
Apa yang Dimaksud dengan Menjadi Psikolog?
Pada tahun akademik 2006-2007, lebih dari 90.000 mahasiswa di Amerika Serikat diwisuda menjadi sarjana psikologi. Angka ini sekitar 6% dari satu setengah juta gelar sarjana yang dianugerahkan pada tahun itu. Apa yang mungkin akan mereka lakukan di tempat kerja?
Sebagian sarjana psikologi itu lebih suka pekerjaan di bidang-bidang yang langsung berkaitan dengan psikologi, seperti bekerja di fasilitas penelitian atau pusat rehabilitasi untuk pencandu narkoba atau pun penderita kerusakan otal. Sebagian lainnya cukup sukses di berbagai bidang tugas yang "berorientasi-manusia", seperti yang terdapat dalam manajemen, penjualan, pelayanan, urusan publik, .... (bersambung)
Bagaimana Kita Dapat Menerapkan Ilmu Psikologi?
Kandungan ilmu psikologi itu memang penting dan berharga bagi banyak profesi atau pun kehidupan pribadi. Mungkin karena itu, psikologi merupakan disiplin ilmu yang sangat populer.
Namun, banyak orang menggunakan psikologi secara keliru. Mereka kurang kritis. Bagaimana berpikir kritis dalam psikologi? .... (bersambung)
Kesehatan & Kebugaran dalam Perspektif Psikologi
Kita perlu melihat psikologi sebagai disiplin ilmu yang salingkait. Salah satu cara untuk itu adalah mengambil satu masalah tunggal untuk disoroti oleh setiap perspektif psikologi pada setiap menjelang akhir bab.
Masalah tunggal yang kami pilih untuk disoroti dengan cara ini adalah kesehatan & kebugaran. ... (bersambung)
Tujuan Pembelajaran Bab Ini
- Menjelaskan materi subyek yang dikaji oleh para psikolog, dengan menangani makna benak dan peran psikologi sebagai ilmu rujukan.
- Menganalisis kontribusi filsafat dan ilmu-ilmu sains sebagai "akar-akar" psikologi modern.
- Membandingkan perbedaan pergerakan-pergerakan awal di psikologi--strukturalisme, psikologi Gestalt, fungsionalisme, behaviorisme, teori psikodinamik, dan humanisme--perihal tokoh-tokoh terkemuka, prinsip-prinsp inti, dan kontribusi-kontribusi terhadap psikologi.
- Membedakan tujuh perspektif utama psikologi modern sehubungan dengan pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan penyebab-penyebab perilaku yang khas.
- Menganalisis cara-cara pemaduan tujuh perspektif itu untuk menangani sebuah topik atau masalah psikologis tunggal.
- Menjelaskan mengapa peran psikologi sebagai "ilmu rujukan" memungkinkan para psikolog untuk berburu karir di jalan yang luas, baik sebagai spesialis-spesialis profesional maupun bidang-bidang penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar