Merokok: Cantik di Luar, Bobrok di Dalam

gambar foto model merokok

Seberapa ganaskah pengaruh penghirupan asap rokok?

Lebih cepat daripada suntikan, nikotinnya masuk ke otak dalam beberapa detik. Ketika membara, tembakau menghasilkan tar, suatu cairan yang beracun. Asapnya berisi karbon monoksida pada kadar 400 kali lipat daripada kadar yang dianggap aman.

Anda di sini: Kuliah 3 Idiot » Pelatihan Gayahidup Sehat » Kesehatan Umum » Menolak Kecanduan Rokok » Merokok: Cantik di Luar, Bobrok di Dalam.

Tembakau: Pengaruhnya Cepat

Diterjemahkan dari Dianne Hales, An Invitation to Health: Choosing to Change 14th Ed. (Wadsworth, 2011), p. 419-420 | Hak cipta terjemah Indonesia © 2013 Tiga Idiot

Tembakau, suatu ramuan yang bisa diisap atau dikunyah, mempengaruhi otak secara langsung. Walau unsur aktif utamanya ialah nikotin, asap tembakau mengandung hampir 400 senyawa dan zat kimia lainnya, termasuk gas, cairan, partikel, tar, karbon monoksida, kadmium, piridin, nitrogen dioksida, ammonia, benzena, fenol, akrolin, hidrogen sianida, formaldehida, dan hidrogen sulfida.

Bagaimana Nikotin Berpengaruh

Nikotin adalah senyawa berminyak tak-berwarna yang sedikit-banyak beracun. Kalau Anda menarik nafas ketika merokok, 90 persen dari nikotin pada asapnya terserap ke dalam tubuh Anda. Bahkan jika Anda hanya memasukkan asapnya ke dalam mulut dan tidak ke paru-paru, Anda masih menyerap 25 sampai 30 persen nikotinnya. Pemerintah telah menyimpulkan bahwa nikotin itu candu yang berbahaya, sehingga harus diatur [dengan ketat]. Namun akhir-akhir ini, perusahaan-perusahaan rokok sudah meningkatkan angka kecanduan rokok sampai rata-rata 1,6 persen per tahun.

Bagaimana Nikotin Mempengaruhi Otak

Lebih cepat daripada suntikan, penghirupan asap rokok memasukkan nikotin ke otak dalam beberapa detik (lihat Gambar di atas). Nikotin mempengaruhi otak dengan cara seperti kokain yang memicu keluarnya dopamin, suatu pemancar syaraf yang terkait dengan kesenangan dan kecanduan, disamping zat-zat kimia pengantar lainnya. Karena nikotin bertindak pada sebagian dari kawasan otak yang dirangsang oleh interaksi dengan hal-hal yang digemari, para perokok menjadi tanpa sadar menganggap rokok sebagai sahabat, tempat mereka berpaling ketika mereka tertekan, sedih, atau pun marah.

Nikotin bisa meningkatkan kinerja pada beberapa aktivitas, tetapi tidak pada aktivitas-aktivitas mental lainnya. Nikotin bertindak pula sebagai penenang. Seberapa sering Anda merokok dan bagaimana Anda merokok menentukan pengaruh nikotin terhadap Anda. Kalau Anda perokok rutin, biasanya nikotin mula-mula merangsang Anda, lalu menenangkan Anda. Isapan-isapan pendek cenderung meningkatkan kewaspadaan karena nikotin yang berdosis rendah memudahkan keluarnya acetylcholine, pemancar syaraf yang menjadikan perokok merasa waspada. Di sisi lain, embusan-embusan panjang [cenderung] menjadikan perokok merasa santai karena nikotin yang berdosis tinggi menghalangi aliran acetylcholine.

Nikotin merangsang kelenjar-kelenjar adrenalin untuk menghasilkan adrenalin, suatu hormon yang meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung sampai 15 hingga 20 kali per menit, dan mengerutkan pembuluh darah (terutama di kulit). Nikotin juga menghambat pembentukan air kencing, mengurangi rasa lapar, merongrong selaput-selaput di mulut dan tenggorokan, dan menumpulkan indera perasa sehingga makanan-makanan terasa kurang lezat.

Dampak-balik nikotin biasanya berawal dalam beberapa jam. Gejalanya meliputi mengidam, geram, cemas, gelisah, dan bernafsu makan.

under construction

Tar dan Karbon Monoksida

Ketika membara, tembakau menghasilkan tar, suatu cairan gelap tebal lengket yang tersusun dari ratusan zat kimia--banyak dari zat-zat ini beracun, sebagiannya mempercepat pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika Anda menghirup asap rokok, tar dan partikel-partikel lain bermukim di anakcabang-anakcabang pembuluh-pembuluh tenggorokan di paru-paru Anda, tempat kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan pra-kanker. Selain itu, tar dan asap merusak lendir dan bulu di pembuluh-pembuluh tenggorokan, padahal lendir dan bulu itu biasanya menyingkirkan gangguan bahan-bahan asing dari paru-paru Anda.

Asap rokok juga mengandung karbon monoksida, gas maut yang dihasilkan dari pembakaran, pada kadar 400 kali lipat daripada kadar yang dianggap aman dalam industri. Karbon monoksida mengusik kemampuan hemoglobin dalam darah untuk membawa oksigen, mengganggu fungsi sistem syaraf, dan turut meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada para perokok.***

4 komentar:

  1. rabbana ma kholata hadza bathila..... dan rokok adalah salah satu dari pilar rahmat yang sungguh amat menajubkan bagi manusia... walau karihal karihuuuuun

    BalasHapus
  2. Untuk kesehatan...ternyata lebih enak kalau tidak merokok..setidaknya untuk saya sendiri dan keluarga...

    BalasHapus
  3. Untuk kesehatan...ternyata lebih enak kalau tidak merokok..setidaknya untuk saya sendiri dan keluarga...

    BalasHapus